Mengisahkan tentang tempat wisata di Cirebon belumlah lengkap tanpa bicara tentang kisah yang melatarbelakanginya, seperti Kabuyutan Trusmi atau Masjid Kramat Trusmi. Tempat yang satu ini didirikan oleh Ki Buyut Trusmi, yang sebelumnya bernama Pangeran Walangsungsang dan merupakan putra pertama dari Prabu Siliwangi. Setelah menyerahkan keraton ke Sunan Gunung Jati yang merupakan kemenakannya senidri, Ki Buyut Trusmi pindah ke daerah Trusmi ini pada tahun 1470. Pada akhirnya, anak dari Ki Buyut Trusmi dinikahkan dengan Sunan Gunung Jati. Dengan luas 3600m2, Kabuyutan Trusmi masih dipelihara oleh warga setempat karena pengaruh Ki Buyut Trusmi yang berjasa mengembangkan tradisi membatik di daerah Trusmi.
Mengunjungi Kabuyutan Trusmi paling tepat dilaksanakan setiap kegiatan Memayu, yakni memperbaiki dan memperindah atap lama menjadi baru. Pada saat kegiatan Memayu berlangsung, pesta rakyat pun dimulai. Rakyat bergotong royong untuk saling menyumbang dana, memainkan alat musik gembyung, memasak bersama, dan acara hiburan seperti wayang kulit, dangdut, sandiwara, bahkan tari yang sudah jarang digunakan yakni tari Babak Yoso dan Tari Angun. Upacara Memayu ini dilaksanakan empat tahun sekali. Kabuyutan Trusmi bisa dikunjungi tanpa dipungut biaya, disinilah anda akan melihat CIrebon model lama.
Kabuyutan Trusmi terletak di Kampung Dalem, Desa Trusmi Wetan, Kec. Weru, Cirebon.