Siapa tidak paham bahwa tekstil adalah sebuah kekayaan bangsa? Begitulah yang disadari oleh Himpunan Wastraprema (Masyarakat Pencinta Tekstil) yang akhirnya mendonasikan 500 bahan berkualitas tinggi kepada Museum Tekstil.
Menempati bangunan yang dulunya rumah WN Perancis dan dibangun pada abad 19, museum yang berlokasi di Tanah Abang ini menyimpan dengan baik kekayaan tekstil Indonesia. Di tempat ini, anda bisa melihat berbagai kain yang berumur sangat tua atau bahkan sudah langka disimpan dengan perlakuan khusus yang membuatnya selalu awet. Selain itu, anda dapat mempelajari cara pembuatan kain dan bahkan cara membatik.
Pada tahun 2010, ketika UNESCO mengakui batik, Galeri Batik pada Museum Tekstil ini didirikan. Inilah cikal bakal Museum Batik Nasional. Kekayaan Indonesia yang satu ini pun mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Ingin belajar cara membatik? Kunjungi Pendopo Batik untuk mempelajari proses membatik tulis tentunya pada jam operasional museum dengan harga Rp 40.000 per orang saja. Tentunya, hasil membatik dapat anda bawa pulang ke rumah. Di Ruang Wastra, anda dapat melihat koleksi alat tenun dari berbagai daerah serta informasi bahan baku dan proses pembuatan kain tradisional.
Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin dan hari libur nasional mulai pukul 09.00 sampai dengan 15.00. Tiket yang dibandrol cukup murah yakni Rp 5.000 (dewasa), Rp 3.000 (mahasiswa), dan Rp 2.000 (pelajar/anak - anak). Untuk kelompok (min 30 orang), harga yang ditawarkan malah lebih murah lagi.