Jika Anda berada di Solo dan akan menuju Solo square Anda akan melewati stasiun Purwosari, atau jika Anda dari Yogyakarta tentu Anda harus turun di stasiun Purwosari. Stasiun ini adalah stasiun tertua di Surakarta dimana pembangunan dari stasiun di tangani sendiri oleh BelAnda pada masa jaman penjajahan. Stasiun ini di bangun pada 1875, dimana stasiun ini masih berada di wilayah Mangkunegara.

Stasiun Purwosari merupakan stasiun percabangan dari jalur kereta api dari Surabaya dan Wonogori, dimana untuk Jalur Surabaya adalah kelas utama dan untuk jalur Wonogiri adalah kelas sekunder. Keunikan dari stasiun ini adalah letaknya yang persis di samping jalan raya, ini yang membuat stasiun purwosari menjadi mudah di jangkau dengan moda transportasi apapun. Dahulu stasiun ini mempunyai 8 halte yang berjajar dari Pesanggrahan hingga lohiwetan, namun kini halte-halte tersebut telah ditiadakan. Rute kereta di Stasiun Purwosari melayani perjalanan dari solo ke berbagai kota, seperti Kutoarjo, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, maupun kereta dalam kota yang menjangkau stasiun besar, seperti stasiun balapan.

Jalur-Jalur di Stasiun Puwosari

Stasiun ini mempunyai 9 jalur yang terdiri dari 4 jalur utama, 3 lajur stabling gerbong barang dan 2 lajur khusus untuk menuju dipo lokomotif dan gudang semen. Sekarang ini Stasiun Purwosari bukan lagi sebagai dipo lokomotif namun sebagai dipo alat mekanik sedangkan bongkar muat semen masih terjadi hingga kini. Sisa-sisa jejak peninggalan dipo lokomotif masih tersisa disini dengan terdapatnya menara air di sisi utara stasiun.