Dijuluki sebagai kota pahlawan, wajar bila Surabaya memiliki banyak peninggalan sejarah Indonesia. Salah satunya koleksi revolusi fisik dan Anda dapat melihatnya di Museum TNI-AL Loka Jala Crana. Koleksi-koleksi tersebut antara lain: Kapal Perang dengan meriam, Pesawat, Helikopter, Tank Amfibi PT 76, Bidang Artiler & Pertahanan Udara, Miniatur Kapal Perang KRI lengkap dengan bingkai cermin sesuai dengan bentuk  armada aslinya, Replika Kapal Dewaruci dan Senjata Api dimulai dari pistol kuno, laras panjang hingga yang otomatis.

Riwayat Museum TNI-AL Loka Jala Crana

Museum tersebut dikelola dibawah naungan Akademi Laut dan Komando, Pendidikan & Pengembangan Angkatan Laut untuk Tentara, Petugas dan Sersan. Museum TNI-AL Loka Jala Crana ini sudah berganti nama sebanyak 3 kali. Semula bernama Museum Angkatan Laut yang berdiri tanggal 19 September 1969 dan diresmikan oleh Ibu R. Mulyadi. Kemudian pada tanggal 10 Juli 1973 berubah nama menjadi Museum TNI AL dan nama dari museum tersebut diganti kembali menjadi Museum TNI-AL Loka Jala Crana pada tanggal 1979. Pembangunan ini didedikasikan untuk para Kadet Angkatan Laut dan sebagai pembelajaran.

Bisa bayangkan bagaimana TNI-AL mempertahankan wilayah Nusantara saat itu? TNI-AL berjuang demi Indonesia dengan menggunakan senjata-senjata yang sekarang terdapat di Museum TNI-AL Loka Jala Crana. Anda tertarik dan penasaran? Anda dapat mengunjunginya setiap hari Senin-Minggu pukul 08.00-14.00 WIB secara gratis di Komplek Akabri Laut, Jl. Bumi Moro, Morokrembangan, Surabaya.