Museum Semarajaya merupakan salah satu museum di Bali yang berada dalam satu kompleks dengan Taman Gili Kerta Gosa. Cukup dengan melalui lapangan rumput terbuka dengan hiasan pohon palm dan kamboja berukuran cukup besar, suasana yang disajikan juga sangat teduh dan nyaman. Bangunan museum yang memanjang dengan corak kombinasi koloni dan lokal ini sebelumnya merupakan bekas sekolah MULO, didirikan oleh Belanda pada sekitar tahun 1920 atau beberapa tahun setelah Belanda berhasil menghancurkan Puri Semarapura.

Pada sayap kanan dari bangunan museum disajikan beragam koleksi lukisan hasil karya pelukis berkebangsaan Italia bernama Emilio Ambron (1905-19961). Koleksi Emilio Ambron sendiri disimpan kedalam dua buah ruangan. Hasil karya tersebut secara resmi disumbangkan ke Museum Semarajaya pada tanggal 14 Juni 1996 atau tepatnya 10 hari setelah beliau wafat. Koleksi-koleksi tersebut adalah hasil karya yang dibuat Emilio Ambron dalam kurun waktu 50 tahun.

Bagian ruangan lain Museum Semarajaya berisi jejak-jejak peninggalan dari Kerajaan Klungkung, seperti sebuah kursi antik dan foto-foto sang raja beserta keluarganya. Sedangkan di bagian sudut museum terdapat berbagai macam koleksi pakaian adat, patung dan lukisan. Pada sudut yang lain juga bisa dijumpai beragam koleksi gong, tombak, lumpang, sebuah guci dengan ukuran besar, dan peninggalan purbakala yang lainnya. Selain itu, terdapat pula sebuah peninggalan berupa enam buah kursi dan meja persegi tua berukir warna keemasan dan beberapa kursi antik peninggalan benda bersejarah pada masanya.

Jam Operasional Museum Semarajaya

Museum Semarajaya buka setiap hari Selasa-Minggu, mulai pukul 09.00 sampi dengan pukul 16.00 WITA. Untuk info lebih lanjut, Anda dapat menghubungi pihak museum di 0366 214-48.