Kota yang satu ini tidak bisa dilepaskan sejarahnya dari Konferensi Asia Afrika, yakni titik tonggak kemitraan Asia dan Afrika untuk masa depan yang lebih baik yang diadakan pada tahun 1955. Konferensi Asia Afrika sendiri diikuti oleh 29 negara yang digagas untuk mengakihiri situasi permusuhan antar bangsa. Hasil Konferensi Asia Afrika ini adalah Dasasila Bandung yang menjadi pedoman bangsa Asia Afrika untuk menggalang solidaritas bangsa. Konferensi Asia Afrika diadakan di bangunan yang kini bernama Gedung Merdeka. Kini, konferensi internasional yang pekat akan sejarah tersebut menyisakan museum bertajuk Museum Konferensi Asia Afrika.
Museum Konferensi Asia Afrika memiliki Ruang Pameran Tetap dengan koleksi benda tiga dimensi, foto dokumenter, peristiwa yang melatarbelakangi Konferensi Asia Afrika, dan dampaknya bagi dunia internasional. Di museum ini juga terdapat perpustakaan, internet, ruang audiovisual dengan film dokumenter tentang kondisi dunia hingga tahun 1950an, dan lainnya. Ada juga kondisi bangsa Asia Afrika pada masa itu yang bisa ditonton lewat tayangan audiovisual.
Museum Konferensi Asia Afrika terletak di Jalan Asia Afrika dan buka untuk umum mulai Senin sampai Jumat pukul 08.00 sampai pukul 15.00. Museum ini tutup setiap tengah hari yakni pukul 12.00 sampai 13.00. Memasuki museum yang sarat makna ini tidak dikenakan biaya karcis alias gratis. Namun begitu, untuk kunjungan kelompok lebih dari 25 orang diminta untuk melakukan reservasi.