Setiap orang pasti pernah melihat wajah Pangeran Antasari. Iya, dengan memegang uang dua ribu rupiah, maka anda pasti akan melihat wajah sang Pahlawan Nasional. Beliau adalah seorang pahlawan yang berasal dari Kalimantan dan dikenal gigih melawan penjajah. Beliau juga seorang pemimpin yang terkenal akan kesahajannya. Namun demikian beliau adalah pemimpin yang sangat cerdik, terbukti dari saat dimulainya perlawanan beliau tahun 1856, api perjuangannya baru dapat dipadamkan 49 tahun kemudian.
Sebenarnya beliau sendiri adalah keturunan kesultanan. Namun karena perang saudara, beliau dan keluarga dibesarkan di luar kesultanan dan hidup layaknya orang biasa. Namun hal inilah yang menjadi kekuatan beliau. Sang pangeran sama sekali tidak dapat dijerat dengan kekayaan ataupun iming-iming lainnya dari Belanda. Beliau juga menjadi orang yang sangat dekat dengan rakyat. Terbukti api perjuangan tetap berkobar bahkan setelah beliau sudah wafat. Praktis perjuangan beliau hanya selama 6 tahun, karena beliau meninggal di tahun 1962.
Sebenarnya makam beliau tidaklah berada di lokasi yang disebutkan diatas. Karena awalnya beliau dimakamkan di hulu sungai di daerah Hulu Teweh. Dimana saat itu beliau sedang mengatur strategi di pedalaman dan terkena penyakit cacar. Namun setelah kemerdekaan, rangka beliau dipindahkan ke komplek masjid jami yang menjadi makamnya sekarang. Jadi jika anda ingin mengunjungi makam beliau, anda dapat menggunakan waktu kapanpun. Khususnya di jam-jam sholat lima waktu.