Museum Tanah diresmikan sejak 29 September 1988 oleh Balai Penelitian Tanah yang saat itu bekerja sama dengan pihak International Soil Reference and Information Centre (ISRIC), Wageningen Belanda. Museum ini merupakan tempat penyimpanan contoh atau model-model tanah yang digunakan sebagai koleksi dari beragam jenis tanah yang dapat ditemukan di Indonesia. Dimaksudkan sebagai sumber informasi mengenai sumber daya tanah yang dapat mendukung pembangunan di sektor pertanian.
Museum Tanah sendiri memiliki koleksi yang terdiri dari beragam jenis tanah yang ditampilkan atau disajikan dalam ukuran-ukuran kecil atau makromonolit, berbagai macam bebatuan, beberapa contoh pupuk, maket, perangkat penguji tanah, peta-peta dan juga alat-alat yang digunakan untuk survei tanah. Sementara koleksi yang ada di museum Tanah dibagi menjadi enam bagian, yaitu monolit, peta-peta, batuan, peralatan survey dan teknologi pendukung pengolahan tanah.
Selain bisa mempelajari mengenai jenis-jenis tanah, para pengunjung yang datang juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara para peneliti untuk menentukan klasifikasi tanah dan juga manfaatnya yang digunakan untuk kehidupan manusia. Secara sekilas, berkunjung ke museum ini akan lebih mengarah sebagai museum iptek. Dimana sebagian besar pengunjungnya merupakan kalangan pelajar atau mahasiswa dari berbagai penjuru Bogor dan sekitarnya. Namun, tidak sedikit juga masyarakat umum baik dari wilayah Bogor maupun luar daerah yang menyempatkan diri untuk datang berkunjung.