Gereja Protestan Minahasa atau disebut juga sebagai Kerapatan Gereja Protestan Minahasa ini merupakan salah satu tempat ibadah bagi umat Kristiani yang cukup lama berdiri dan memiliki sejarah panjang dengan didirikannya gereja tersebut. Gereja ini awal mula berdiri pada tanggal 29 Oktober 1933. Awal mula gereja ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk memperlihatkan kekuatan dari para penjajah yang pada saat itu sedang berada di kawasan Sulawesi Utara. Namun, karena adanya berbagai masalah tentang kepahaman agama yang diajarkan dalam Indische Kerk (nama sebelum Gereja Protestan Minahasa) maka muncullah beberapa perintis pejuang untuk melepaskan diri dari pengaruh para penjajah. Hingga akhirnya 29 Oktober 1933 itulah Gereja Protestan Minahasa dapat berdiri sendiri dengan segala ajaran yang sesuai dengan norma yang diyakini.
Seyogyanya para pejuang Gereja Protestan Minahasa ini hanya ingin mengembalikan fungsi sesungguhnya dari bangunan gereja tersebut. Dimana gereja seharusnya menjadi tempat untuk berlindung dan menaungi semua umat Tuhan yang mempercayai serta meyakini kekuatan Tuhan dalam memberikan pertolongan bagi siapa saja yang membutuhkan. Namun, ternyata Indiche Kerk mendirikan gereja tersebut dengan misi yang mengacu pada politik dan bukan mementingkan keutamaan gereja sebagai tempat beribadah. Maka dari itu, mulailah tergerak hati para pejuang gereja tersebut untuk menyelamatkan fungsi gereja yang sesungguhnya.
Selain itu, peran Budi Utomo pun bisa dikatakan sangat memberikan pengaruh besar pada gereja ini. Walaupun bukan secara langsung ikut memperjuangkan, namun Budi Utomo sangat menyetujui akan adanya kemerdekaan dari setiap gereja agar dapat berdiri sendiri dan menjadi gereja yang sesuai dengan fungsi sesungguhnya bukan untuk kepentingan golongan.