Puas menikmati pemandangan alam Yogyakarta, bagaimana kalau mengagumi arsitektur bangunan peninggalan pemerintah Hindia Belanda? Yogyakarta terbukti memang memiliki daya tarik yang sangat kuat yang bahkan membuat penjajah ikut mendiami kota yang cantik ini. Wisata arsitektur di bangunan peninggalan Belanda ini bisa anda nikmati melalui Loji - Loji yang tersebar di setiap sudut kota, salah satunya adalah Loji Kebon.

Memasuki area Loji Kebon, anda akan melihat arca - arca dari banyak bangunan prasejarah yang dahulu dikumpulkan oleh pemerintah pada waktu itu. Arca ini menempati area taman sebagai penghias, dan memang terbukti sangat berpengaruh pada keindahan Loji Kebon ini. Halamannya sangat luas dan dahulu menjadi tempat sosialita untuk bergaul karena adanya Societeit de Vereniging, tempat dansa untuk para pejabat Belanda. Bayangkan para pejabat dan keluarganya datang untuk menikmati malam mereka di Loji Kebon yang cantik.

Loji Kebon sempat terhenti pembangunannya karena Perang Diponegoro yang hampir membuat bangkrut pemerintah Belanda. Ketika penjajahan Jepang dimulai, Loji Kebon digunakan untuk kediaman Koochi Zimmukyoku Tyookan, petinggi Jepang pada waktu itu. Setelah proklamasi yakni ketika ibukota Indonesia sempat dipindah ke Yogyakarta, Loji Kebon yang kini bernama Gedung Agung ini sempat menjadi istana kepresidenan.

Kini, Loji Kebon masih berdiri tegak dan indah, lengkap dengan taman cantik, rumput hijau, dan arca - arca yang ditempatkan dengan sangat menarik.

Lokasi Loji Kebon

Anda ingin berkunjung? Loji Kebon atau Gedung Agung terletak di Jalan Ahmad Yani, Gondomanan, Yogyakarta.