Bandar Udara Jalaluddin merupakan sebuah bandara yang terletak pada koordinat 0o38’13”LU 122o50’59BT. Bandara ini memiliki panjang landasan 2.500 m dan lebar 45 m. Apron dari bandara udara ini memiliki lebar 80 m dab panjang 230 m. Maskapai Lion Air dengan Boeing 737-900ER merupakan pesawat terbesar yang beroperasi saat ini yang dapat mengangkut hingga 215 penumpang dan beban maksimum ketika lepas landas mencapai 78 ton. Maskapai penerbangan lain yang beroperasi di sini yaitu Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Wings Air.
Tahun 1955, pesawat jenis ALBATROS mendarat di tanah Gorontalo tepatnya di Lapangan Terbang Air Iluta untuk meninjau pelaksaanaan dari pembangunan lapangan udara yang terletak di desa Tolotio. 1856, pesawat dengan jenis DC-3 mendarat di lapangan udara tepatnya di Konstruksi pengerasan Dasar. Lapangan udara Tolotio dikelola oleh Directorat Jendral Perhubungan udara dan berubah menjadi Bandar Udara Jalaluddin pada tahun 1974 asat usulan fraksi ABRI untuk mengenang Letkol Pnb Djalaluddin Tantu yang gugur dalam operasi Dwikora.
Untuk dapat mencapai Bandar Udara Jalaluddin yang terletak di 18 km dari Limboto, dapat menggunakan bus, atau dengan menggunakan mobil atau ojek. Bandara ini juga merencanakan pembangunan untuk apron baru yang mempunyai panjang 200 m dan lebar 100 m. Dan pengembangan bandara udara tahun 2014 terhambat karena masalah anggaran yang turun bersama dengan proses perencanaan.