Menggali lebih dalam sejarah Tionghoa di jaman Belanda menjadi salah satu wisata yang eksotis. Inilah jejak Tionghoa yang telah membaur dengan bangsa Indonesia sejak jaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Jejak ini dapat Anda temukan di Candra Naya.

Meskipun nama Candra Naya ini tidak terlalu dikenal sebagai objek wisata di Jakarta, namun kedudukannya masih teguh hingga detik ini. Tidak mudah memang menemukan gedung ini. Anda harus memasuki kawasan Novotel Hotel. Di tengah kegemerlapan kota Jakarta, Candra Naya terlihat anggun dengan kecantikan dari kesederhanaan bangunannya.

Bangunan bersejarah ini dulunya menjadi milik keluarga Khouw yang merupakan tuan tanah Cina. Selain Candra Naya, keluarga Khouw membuat bangunan lain yang kini menjadi SMUN 2. Anggota keluarga terakhir yang menempatinya adalah Khouw Kim An ang menjabat Ketua Dewan Cina di Batavia dan serta sebagai Mayor Cina tahun 1910 - 1918. Itulah kenapa Candra Naya ini disebut sebagai rumah Mayor. Organisasi sosial Sin Ming Hui kemudian menyewa rumah ini sebagai kantor pusat untuk melaksanakan berbagai kegiatan seperti klinik kesehatan, klub olahraga, kegiatan pendidikan dan fotografi, bantuan hukum, dan lainnya. Sin Ming Hui kemudian berganti nama menjadi Tjandra Naja yang akhirnya menjadi Candra Naya.

Bangunan ini cukup besar, teridri dari tiga bangunan utama yakni sisi depan dan dua sayap di kiri kanan. Anda juga akan mendapati kolam ikan dengan koi warna warni di bagian tengahnya. Berkunjung ke Candra Naya, Anda tidak akan dipungut biaya. Anda juga dapat bergabung dengan kegiatan fotografi yang masih ada hingga kini.