Jika Anda melewati Jalan Gajah Mada, mungkin mata Anda akan tertuju pada gedung yang terlihat sederhana namun tetap menunjukkan kemegahan arsitektur Eropanya. Ini adalah Gedung Landsarchief (arsip negeri).
Gedung ini melalui perjalanan panjang sebelum menjadi seperti sekarang. Mulanya gedung ini dibangun sebagai kediaman Gubernur Jenderal VOC Reinier de Klerk di abad ke -18, dan sempat beberapa kali hampir dihancurkan. Pada tahun 2001, gedung ini berhasil menjadi bangunan Indonesia pertama yang meraih juara 1 UNESCO Cultural Heritage Award untuk seluruh Asia Pasifik.
Sekarang, Gedung Arsip Nasional banyak menerima wisatawan yang ingin menikmati kecantikan di tengah kota. Tempat ini juga bisa Anda sewa untuk acara pernikahan karena taman belakangnya yang sangat cantik dengan kapasitas 700 tamu di meja atau 1.500 untuk standing party.
Jangan bayangkan gedung ini menyimpan arsip negara, karena semua arsip tersebut telah dipindahkan ke gedung pemerintah yang baru. Namun, nama Gedung Arsip Nasional tetap disematkan dan tidak diganti. Karena dulunya berfungsi sebagai rumah, maka di bagian dalam pengelola membiarkannya seperti itu, Bahkan, Anda dapat menemukan kamar tidur lengkap dengan ranjang dan meja makannya.
Berjalan ke bagian halaman, Anda akan menemukan lonceng perbudakan, karena dulunya digunakan untuk membangunkan para budak untuk bekerja. Masuk ke Gedung Arsip Nasional, Anda tidak akan dipungut biaya sepeser pun. Tempat ini buka setiap hari kecuali hari Senin.