Proklamasi merupakan peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Karena itulah, hal - hal yang terkait dengan peristiwa ini bernilai sejarah yang sangat tinggi, mulai dari perumusan naskah hingga ketika Presiden Soekarno memproklamirkan kemerdekaan. Salah satu warisan sejarah yang tertinggal dari peristiwa ini ialah Museum Perumusan Naskah Proklamasi, yakni tempat dimana naskah proklamasi dipikirkan dan didiskusikan serta diketik untuk kemudian dibacakan oleh Presiden Soekarno.
Gedung yang menjadi museum ini merupakan kediaman Laksamana Muda Maeda yang secara sukarela meminjamkan tempatnya untuk rapat dan perumusan teks. Semua itu dilakukan hanya dalam semalam oleh Soekarno, Hatta, dan Subardjo. Pengetikannya sendiri dilaksanakan oleh Sayuti Melik. Naskah tersebut kemudian dibacakan di kediaman Soekarno yang sekarang menjadi monumen Proklamator.
Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, terdapat empat ruang yakni ruang pra-Proklamasi, perumusan naskah Proklamasi, pengetikan teks proklamasi, dan pengesahan atau penandatanganan naskah. Di museum ini juga terdapat patung dada Sutan Sjahrir dan diorama kejadian selama perumusan naskah hingga pengetikannya.
Museum yang terletak di Jalan Imam Bonjol ini buka setiap hari kecuali hari Senin mulai pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore. Tiket yang dibandrol sangat murah yakni Rp 750 untuk dewasa dan Rp 250 untuk anak - anak.