Menapakkan kaki di restoran yang mnggunakan bangunan berusia 110 tahun dan merupakan kantor imigrasi di era kolonial mungkin merupakan satu hal yang baru dan patut dicoba weekend ini. Gedung ini pernah juga digunakan untuk restoran Buddha Bar yang menuai kritik tinggi hingga akhirnya digantikan dengan Tugu Kunstkring Paleis.
Aroma melati tercium samar - samar di restoran ini, meninggalkan nuansa yang berbeda bagi pengunjung. Ada galeri lukisan yang bercerita tentang sejarah dan seni yang berpadu, benar - benar teman santap yang nikmat. Menu yang disajikan merupakan perpaduan antara masakan Indonesia, Barat, dan Belanda. 
Tugu Kunstkring Paleis memiliki layanan Rijsttafel, yakni konsep dining dimana pelayan akan berbaris untuk membawa nampan - nampan makanan dan menyajikannya di depan anda sementara musik mengalun. Rijsttafel ala Western di tempat ini mulai dari Rp 348.000/orang, sementara Rijjstafel ala Betawi mulai dari Rp 488.000 untuk 2 orang. Ada juga paket menu dengan citarasa Western dan Asia mulai harga Rp 388.000/orang.
Anda juga dapat memilih tempat dengan reservasi via website, misalnya The Pangeran Diponegoro Room yang digunakan untuk tempat dining biasa berkapasitas 99 orang, Suzie Wong Lounge yakni bar berkapasitas 50 orang, Balcony van Menteng yakni tempat outdoor untuk anda yang ingin berbagi romantisme khas Jakarta di malam hari, dan ruang VIP seperti Soekarno 1950, Multatuli, dan Colonial Rijsttafel. 
Tugu Kunstkring paleis buka setiap hari mulai pukul 7 pagi sampai 11 malam. Anda bisa reservasi via website atau telepon ke (021) 390 0899.