Terminal merupakan salah satu tempat terpenting di setiap kota sebagai tempat jalur penghubung antara satu tempat ke tempat lain. Secara idealnya, terminal seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi para penumpang untuk menunggu bus sebagai angkutan mereka, dilengkapi dengan fasilitas yang membuat betah saat menunggu. Jika semua hal tersebut tidak tercapai, maka reputasi jeleklah yang akan diterima, seperti halnya dengan Terminal Batulayang di Pontianak.
Meski sebenarnya terminal ini merupakan salah satu terminal penting karena melayani jalur menuju daerah-daerah seperti Singkawang, Mempawah, Sanggau, Sintang, dan lain-lain, namun Terminal Batulayang sudah banyak ditinggalkan orang lantaran berbagai ketidaknyamanan yang ada di sini. Banyak calo dan juga preman yang berkeliaran, yang menjual tiket dengan harga yang bisa melambung hingga dua kali lipat. Sementara fasilitas di tempat ini sendiri sudah tidak terpelihara. Toilet yang kotor, mushola yang tidak terawat dan menjadi satu dengan WC, loket yang sudah tidak berfungsi, minimnya petunjuk informasi, tidak ada tempat parkir, dan lain-lain, membuat para penumpang enggan untuk turun ke terminal ini.
Pada tahun 2014, pemerintah kota berharap bisa segera menata ulang Terminal Batulayang ini. Rencananya, calo-calo yang berkeliaran secara bebas akan segera dibersihkan, dan para sopir bus pun dihimbau untuk berhenti di terminal, sesuai dengan fungsinya. Pembangunan fasilitas baru dan petugas yang akan mengawasi juga diharapkan akan memberikan citra baru bagi terminal ini.