Gedung Marabunta merupakan salah satu gedung kuno peninggalan Belanda yang berada di kawasan Kota Lama. Gedung ini dapat dikenali dengan mudah karena adanya ciri menonjol yang eye catching, yaitu berupa patung semut merah raksasa yang dipasang di atas atap gedung kuno yang diperkirakan telah berdiri sejak sekitar tahun 1854 tersebut. Dulu, gedung Marabunta memiliki nama asli Schouwburg. Sedangkan, Marabunta sendiri memiliki arti semut merah yang besar.
Gedung ini dahulu dijadikan sebagai gedung pertunjukan, baik drama, tari maupun musik yang dipentaskan secara rutin sebulan sekali di akhir pekan sebagai hiburan untuk keluarga Belanda. Di tahun 1956, air rob yang merusak bangunan membuat bangunan tersebut dipugar oleh Yayasan Empat Lima sehingga bangunan tersebut berganti nama menjadi Yayasan Kodam. Namun, pada tahun 1995, gedung ini dipugar kembali dan dibagi menjadi dua bagian berbeda, yang salah satu bagiannya yaitu bagian selatan dijadikan sebagai ruang pertunjukan tonil.
Pada bagian depan bangunan, terdapat pagar dengan arsitektur yang kental sekali akan nuansa klasik khas Belanda. Sedangkan teras dari gedung ini memiliki empat kolom yang tinggi dan menjulang. Begitu pula ruangan di dalam bangunan yang dirancang dengan dekor dan tambahan ornamen-ornamen bernuansa Eropa klasik. Uniknya, ketika Anda memasuki ruangan, Anda akan seperti berada di dalam kapal yang terbalik karena bentuk atap bangunan yang juga menyerupai perahu terbalik yang disusun dengan kayu berwarna cokelat.