Salah satu bangunan kuno peninggalan pemerintah Belanda lainnya yang berada di kawasan Kota Lama adalah Gedung Marba yang terletak di seberang Taman Srigunting. Bangunan dengan dua tingkat dan memiliki tebal dinding sekitar 20 sentimeter ini berdiri sekitar pertengahan dari abad ke-19. Pembangunan dari Marba diprakarsai oleh seorang warga negara Yaman yang merupakan saudagar kaya pada zaman tersebut, yaitu Marta Bardjunet. Oleh karena itu, demi mengenang jasanya, maka bangunan tersebut diberi nama Marba yang diambil dari singkatan nama saudagar tersebut.
Pada awalnya, Marba digunakan untuk kantor usaha untuk pelayaran, yaitu Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Selain sebagai kantor, bangunan Marba juga digunakan sebagai toko modern satu-satunya pada saat itu. Toko tersebut kemudian diberi nama De Zeikel. Setelah Marta Bardjunet pensiun, perusahaan pelayaran tersebut akhirnya diturunkan kepada anaknya yang bernama M.R. Marzuki Bawazir.
Gedung kuno eksotis berwarna merah marun yang usianya sudah lebih dari 100 tahun ini sayangnya sudah tak digunakan untuk aktivitas lagi, tetapi hanya untuk tempat penyimpanan atau gudang. Namun, beberapa kali Gedung Marba sering dijadikan latar belakang untuk shooting beberapa film dan iklan. Hal ini dikarenakan Gedung Marba memiliki model bangunan yang berbeda dari bangunan peninggalan Belanda lainnya. Gedung Marba cenderung eksotis, dan kontur bangunannya masih belum begitu rusak.