Pada kawasan pusat Kota Solo atau sering juga disebut Surakarta ini terdapat sebuah tempat budaya bernama Pura Mangkunegaran. Adanya bangunan pura ini karena perjanjian di tahun 1757 oleh Raden Mas Said atau Mangkunegara I untuk memimpin wilayah Keraton Kesunanan. Setelah keraton berdiri, pembangunan selanjutnya yaitu pada masjid agung surakarta yang berada di barat alun-alun dan tidak jauh dengan keraton. Seperti halnya keraton, Pura Mangkunegaran ini mendirikan juga masjid dengan mana Al-Wustho. Letaknya tidak jauh dari Pura, hanya dibatasi dengan jalan aspal yang mengelilinginya.

Arsitektur Bangunan Masjid Al Wustho di Pura Mangkunegaran

Walaupun masjid ini tidak setua usia masjid agung surakarta namun tetap memiliki sebuah keunikan yang tidak dimiliki oleh masjid lainnya. sehingga tidak salah jika di dalam buku sejarah islam di Indonesia yang ditulis oleh G.F. Pijper menyinggung adanya masjid al-Wustho. Sedangkan untuk arsitektur serta bentuk bangunnya hampir menyerupai pola Masjid Agung Demak. Dengan atap tingkat, terdapat beduk, mustaka, dan kentongan pada puncak masjid.

Masjid Al-Wustho ini tampak berwibawa karena penambahan pagar dengan motif kepala gapura yang mengelilingi sekitar masjid. Ciri khas lainnya yang amat menonjol yaitu adanya tulisan kaligrafi nukilan dari beberapa ayat Al-Qur’an serta hadist Nabi saw. Kaligrafi ini ada pada gapura utama, pintu masuk, tiang utama masjid dan jendela. Untuk perawatan masjid ini dilakukan langsung oleh umat Islam yang ada disekitar masjid.

Tidak ada hotel yang tersedia saat ini.
Mau Cari apa di Travelio?
Apartemen di Area Solo (Surakarta)
Pencarian Populer Dekat Masjid Al Wustho Mangkunegaran
Cek Akomodasi Unfurnished di Solo (Surakarta)
Cek Akomodasi Full Furnished di Solo (Surakarta)