Kelenteng Hok Tiek Hian atau sering disebut Kelenteng Dukuh terletak di perkampungan Tionghoa, Surabaya bagian Utara tepatnya di Jalan Dukuh merupakan kelenteng tertua di Kota Pahlawan ini. Kelenteng Hok Tiek Hian didirikan oleh tentara Tartar pada zaman Kaisar Khu Bi Lai Khan yakni pada awal pendirian kerajaan Majapahit. Kelenteng yang ramai dikunjungi tiap hari untuk bersembhayang ini terdiri dari 2 bagunan yang terpisahkan oleh sebuah gang menuju permukiman penduduk yang mana bangunan tersebut disambungkan dengan jembatan yang dijaga oleh 2 ekor naga. Seperti Kelenteng pada umumnya, disana terdapat banyak lilin merah, patung dewa-dewa, ukiran dan aksesoris pelengkap kelenteng lainnya. Pada lantai satu terdapat Altar Macko dan Kong Co, sedangkan di lantai dua terdapat altar untuk Buddah, Dewi Kwan Im dan beberapa dewi lainnya.
Ada yang menarik di Kelenteng Hok Tiek Hian. Selain menjadi kelenteng tertua di Surabaya. Setiap harinya akan ada pertunjukkan wayang Pho Tee Hi dengan kisah-kisah Tiongkok yang mana secara konsisten ditampilkan di Kelenteng ini. Orang-orang Tionghoa memandang wayang Pho Tee Hi tersebut tidak hanya sebagai seni pertujukkan namun juga memiliki fungsi sosial dan ritual. Tentunya, wisatawan akan merasa terhibur dengan seni pertunjukkan wayang tersebut. Menarik dan penasaran seperti apa wayang Pho Tee Hi? Ayo berkunjung Ke Kelenteng Hok Tiek Hian dan saksikan. Di Kelenteng Hok Tiek Hian juga menjualkan berbagai peralatan sembahyang termasuk uang-uang kertas.