Keris adalah pesona budaya Jawa yang tidak pernah berhenti memikat siapapun yang melihat. Banyak orang mengoleksi keris karena daya pikatnya yang sangat kuat. Mempelajari keris pun tidak bisa sembarangan karena ada ilmu yang membuat anda dapat memahami lekukan keris, kepala keris, dan lainnya. Jika anda ingin mencari tahu lebih banyak tentang keris, Yogyakarta punya tempat yang tepat: Desa Banyusumurup.
Di Desa Banyusumurup, anda bisa melihat sentra pengrajin keris yang menghasilkan senjata ini mulai harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Harga yang murah biasanya untuk keris pajangan yang berfungsi sebagai hiasan saja. Sementara itu, keris berharga puluhan juta rupiah biasanya merupakan keris pusaka, keris yang secara mistis dipercaya memiliki berbagai kekuatan. Proses pembuatan keris biasa dan pusaka pun berbeda. Ada ritual yang tidak bisa sembarang dikerjakan siapapun. Sedangkan di Desa Banyusumurup ini, satu - satunya yang mampu melalui aneka tahap untuk membuat keris pusaka adalah Mbah Jiwo yang merupakan generasi ke-20 dari kerajaan Majapahit. Mbah Jiwo harus berpuasa mulai dari puasa makan minum hingga puasa tidur untuk dapat menghasilkan keris pusaka.
Dalam budaya Jawa, seorang laki - laki wajib memiliki keris karena ini bukan hanya senjata. Keris tidak seperti pisau karena memiliki bilang berkelok - kelok yang disebut luk yang selalu ganjil. Keris juga tidak bisa terpisah dari sarung sebagai filosofi bahwa raja tidak bisa dipisah dari rakyatnya.
Anda yang ingin melihat secara langsung sentra pembuatan keris bisa berkunjung ke Desa Wisata Banyusumurup.