Pembangunan Gereja Katolik Santo Petrus ini berawal dari para pater yang mencari sebidang tanah untuk mendirikan bangunan gereja. Pengerjaan nya memakan waktu sekitar 20 bulan lamanya, dengan peletakan batu pertama pada tanggal 16 September 1938. Secara tidak langsung Gedung Gereja Santo Petrus ini berdiri pada tahun 1940, namun peresmiannya pada tanggal 29 Juni 1942. Penggembala pertama yang diberi amanah untuk memimpin paroki baru ini adalah Pater N. Havenman, dengan beberapa Romo sebagai kepala dan pembantu.
Gaya bangunan Gereja Santo Petrus ini membentuk simetris penuh pada bagian depannya. Terdapat pintu masuk pada bagian kanan dan kiri bagian simetris tersebut, sebagai pintu utama. Pada bagian dalamnya kanan dan kiri dinding depan terdapat dua lubang untuk ventilasi gereja. Terdapat sebuah palang salib yang dipasang di puncak bangunan bagian depan. Pada cungkup teras terdapat tulisan “Gereja Katolik” dan nama “Santo Petrus” ada pada bagian pintu sebelah kanan.
Anda dapat melihat pada bagian dalam bangunan terdapat deretan patung yang menceritakan tentang kisah jalan salib. Untuk ruang ibadahnya Gereja Katolik Santo ini dibentuk satu lajur kotak yang diisi dengan bangku untuk para umat yang mengikuti kebaktian, maka dari itu sering disebut dengan panti umat. Ruang gereja ini dapat menampung 800 orang, namun pada saat perayaan natal, umat Katolik yang datang mencapai 4000 orang.