Surabaya bagian utara terkenal sangat ramai. Ternyata disana terdapat bangunan yang cukup bersejarah yakni, Gedung Internatio atau Internationale Crediten Handelvereeniging. Didirikan pada tahun 1927-1931 oleh Biro AIA Aristech (Aigemeen Ingenieurs en Architecten Bureau) dengan menggunakan jasa arsitek Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels. Beliau merupakan salah satu arsitek terkenal pada masa tersebut.

Gedung Internatio dipergunakan sebagai tempat pengelolaan perdagangan di masa penjajahan Belanda. Bukan hanya karena kemengahan dan kebesaran serta luasnya saja yang menarik perhatian. Suatu tragedi penting pernah terjadi di sekitaran Gedung Internatio. Pada tanggal 25 Oktober 1945 pasukan Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby yakni tentara Inggris tiba di Pelabuhan Tanjung Perak dan langsung menguasai gedung tersebut serta menjadikannya markas bagi tentara Sekutu. Setelahnya, tanggal 28-30 Oktober 1945 terjadi tembak-tembakan antara para pejuang Indonesia dengan para tentara sekutu dan saat kejadian tersebut pimpinan tentara Inggris tersebut, yakni Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby berusaha menghentikan tembakan namun, beliau malah tewas terbakar di dalam mobilnya. Hal tersebutnya yang menjadikan Gedung Internatio terkenal dan tidak akan pernah terlupakan. Karena disitulah para pejuang Indonesia berjuang merebut kekuasaan dari tangan Sekutu. Hingga kini, gedung tersebut dipakai sebagai tempat perkantoran oleh Perusahaan Swasta. Dari luar gedung, sudah bisa dirasakan bagaimana keadaan bangsa Indonesia pada masa lampau. Gedung Internatio bisa didatangi di Jalan Jayengrono, Kelurahan Krembangan Selatan, Surabaya.