Seperti jembatan pada umumnya, Jembatan Merah difungsikan sebagai penghubung jalan. Namun, ada yang menarik di jembatan tersebut dan menjadikannya sebagi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia melawan para penjajah. Disinilah terjadinya bentrokan senjata dengan tentara Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945.
Jembatan Merah dibangun atas kesepakatan antara Pakubowo II dari Matraman dengan pihak VOC pada tanggal 11 November 1743. Sejak saat itu, jembatan ini digunakan untuk menghubungkan pusat bisnis dan industri di Kota Surabaya yakni kalimas dan gedung-gedung pemerintahan. Kini, Jembatan Merah berfungsi sebagai penguhubung jalan Rajawali dan Kembang Jepun. Semula pagar pembatas jembatan ini dibuat dari bahan kayu, hingga tahun 1890-an dirubah menjadi besi.
Dari Jembatan Merahlah, kenangan akan masa-masa memerangi para penjajah dimulai. Banyak korban warga Indonesia luka-luka bahkan tidak sedikit yang jatuh tewas. Itu semua dilakukan karena rasa kecintaan mereka kepada tanah air Indonesia hingga rela mengorbankan nyawa dan jiwanya. Tidak rugi dan wajib rasanya sebagai warga negara Indonesia untuk berkunjung ke Jembatan Merah bila sedang berada di Surabaya. Dari sekitaran jembatan ini juga akan terlihat bangunan-bangunan peninggalan Belanda lainnya yang sampai saat ini masih dipergunakan. Selain itu, jembatan ini juga berdekatan dengan pusat perbelanjaan Surabaya yang cukup terkenal dan ramai dikunjungi yakni Jembatan Merah Plaza.