Potongan lontong, tahu goreng, lentho, taoge yang disiram dengan kuah serta ditaburi bawang goreng, kecap, sambal dan yang tidak pernah ketinggalan bumbu petis khas Jawa Timur. Tentu makannya itu merupakan lontong balap. Rasanya yang pedas, gurih serta menyengarkan menjadikan makanan khas Surabaya yang satu ini selalu ramai dicari pembeli. Apalagi bila memakannya dengan sate kerang sungguh menambah kenikmatan tersendiri. Warung Alm Pak Gendut menjadi tempat makan lontong balap yang cukup legendaris.
Lontong balap garuda Pak Gendut yang telah lama berjualan, sekitar tahun 1956. Awalnya berada di jalan Kranggan, Surabaya. Tepatnya dekat bekas bioskop garuda, untuk itulah Alm Pak Gendut menamakan lontong balap garuda. Namun, saat ini lokasinya dipindah ke jalan Prof. Dr Moestopo.
Sedangkan asal usul lontong balap sendiri terdiri dari banyak versi, salah satunya ada yang mengatakan bahwa dulunya penjual lontong menjajakan jualannya secara berkeliling dengan memikul 2 gentong yang ada di sebelah kanan dan kiri. Gentong pertama untuk wadah bahan, yang satunya untuk peralatan lainnya. Oleh karena, bebannya cukup berat sehingga penjualnya berjualan sangat cepat seperti sedang balapan.
Seporsinya sangat terjangkau hanya dengan membayar Rp 7.000,- Anda sudah dapat memenuhi perut yang lapar. Untuk sate kerangnya sendiri pertusuk hanya dihargai Rp.700,-. Warung almarhum Pak Gendut yang kini telah dikelola oleh sang anak, buka setiap hari dari Senin sampai Minggu mulai Pk 08.00 – 21.00 WIB.