Di Kompleks Taman Apsari terdapat Monumen Gubernur Suryo, yakni Gubernur Jawa Timur pertama yang telah menjabat selama 3 tahun. Monumen tersebut dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Beliau yang terbunuh dalam pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 silam.
Monumen Gubernur Suryo berbentuk patung yang sedang berdiri tegak dengan kedua tangan berada di samping badan mengenakan seragam safari dan berkopiah. Dibawah patung tersebut terdapat prasasti yang berisi pidato Gubernur pertama Jawa Timur, yakni Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo: “Berulang-ulang telah kita kemukakan bahwa sikap kita ialah: lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Juga sekarang dalam menghadapi ultimatum pihak Inggris kita akan memegang teguh sikap ini. Kita tetap menolak ultimatum itu”. Dibacakan pada 9 November 1945 pukul 23.00 WIB di Radio Niron.
Monumen Gubernur Suryo dikelilingi sebuah air mancur yang setiap saat selalu menyeburkan air serta dihiasi bunga-bunga dan pohon besar yang menambah keteduhan. Sehingga membuat pengunjung merasa lebih nyaman dan betah berada di Monumen Gubernur Suryo. Nuansa romantis terasa saat pengunjung datang pada malam harinya. Patung Gubernur Suryo diterangi lampu-lampu berwarna kuning sehingga membuatnya tampak indah. Tidak heran bila setiap malamnya Monumen Gubernur Suryo ramai dikunjungi oleh pemuda-pemudi warga Surabaya sebagai tempat berkumpul. Melancong ke Surabaya, wajib melihat monumen ini yang berlokasi di Jalan Gubernur Suryo, tepatnya di depan Gedung Grahadi.