Stasiun Semut

Sebagai cagar budaya yang dilindungi serta dilestarikan sejak tahun 1996 menjadikan Stasiun Semut sebagai objek wisata yang wajib untuk dikunjungi. Terletak di Jalan Stasiun Kota, Pabean Cantilan, Surabaya. Stasiun Semut atau Stasiun Surabaya kota awalnya merupakan rawa-rawa kemudian dibangun menjadi stasiun yang megah pada tahun 1870-an dan telah diresmikan oleh Gubernur Belanda yakni, Jenderal JW Van Lasberge tanggal 16 Mei 1878 silam. Kemudian dilanjutkan pembuatan jalur kereta api Surabaya-Pasuruan, Surabaya-Malang.

Tujuan pendirian Stasiun Semut

Tujuan dari didirikan Stasiun Semut ialah sebagai jalur pengakutan hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur, khususnya dari Malang ke Tanjung Perak. Hingga kini, stasiun tersebut masih difungsikan sebagai pemberhentian penumpang dari jalur Selatan pulau Jawa.

Disebelah utara Stasiun Semut terdapat Stasiun Surabaya Gubeng.

Daerah Sekitar Stasiun Semut

Disekelilingnya pun terdapat pusat perbelanjaan yakni Pasar Atom yang terkenal akan jajanan kulinernya serta tak jauh dari stasiun itu pula dapat dilihat pemandangan beberapa gedung tua peninggalan Belanda yakni gedung Bank Mandiri, gedung kantor PT Pelayaran Nasional (PELNI) yang masih dipakai untuk perkantoran serta Jembatan dengan rel diatasnya. Sungguh menarik untuk melakukan kunjungan ke Jalan Stasiun Kota, Pabean Cantilan. Memasuki area Stasiun Semut tidak dikenakan biaya namun bila ingin melihat berbagai stuktur bangunan kuno yang ada di dalam stasiun diwajibkan unuk membayar biaya tiket.