Mangrove merupakan tanaman yang biasa tumbuh di antara sungai dan pantai. Selain untuk mempercantik, Mangrove juga berfungsi sebagai paru-paru kota. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini pun Hutan Mangrove sudah dijadikan objek wisata daerah dan sering dijadikan tempat wisata keluarga bahkan lokasi foto pre-wedding.
Suasana asri dan hijau di tengah hiruk pikuk kota yang sibuk, menjadi daya tarik yang tak luput dari perhatian para wisatawan, segar dan baiknya kualitas udara di lokasi wisata ini, membuat Anda selalu ingin berlama-lama berada disini. Hutan yang telah di perluas menjadi 22 Ha ini memiliki sedikitnya 11 spesies satwa yang dilindungi, yang menjadi ikon dari Hutan Konservasi Mangrove ini adalah Kera Bekantan (Nasalis Lavartus) yang memiliki ekor yang sangat panjang serta hidung yang besar, Kera Bekantan ini juga menjadi ikon salah satu taman bermain di Jakarta, Dufan. Sembari berjalan-jalan di jalan setapak yang dibuat menggunakan kayu, Anda bisa menghirup segarnya udara sambil melihat keaneka ragaman satwa yang ada.
Untuk dapat mengunjungi lokasi ini pun sangat mudah, karena lokasinya yang berada dipusat kota. Anda hanya perlu membayar Rp. 3.000 untuk dewasa dan Rp. 2.000 untuk anak-anak. Sedangkan untuk wisatawan asing akan dikenakan biaya Rp. 5.000. Jika Anda mengunjungi Hutan Konservasi Mangrove ini, pastikan Anda tidak melewatkan satu spot favorit wisatawan, yaitu lokasi diletakannya piagam pembukaan Hutan Konservasi Mangrove beserta patung 'sang ikon' Kera Bekantan.