Selain punya pemandangan alam yang tidak tergantikan, dari gunung Merapi yang gagah hingga barisan pantai cantik dengan keunggulan masing - masing, Yogyakarta juga punya banyak cerita di balik setiap sudutnya. Sebagai kota yang penuh sejarah, selalu saja ada yang bisa ditelisik dari berbagai kawasan di Yogyakarta, salah satunya adalah Bintaran.
Penamaan kawasan ini dari salah satu keturunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yakni Bendara Pangeran Haryo Bintoro. Inilah tempat beridirinya kediaman Pangeran Haryo Bintoro yang dikenal sebagai Ndalem Mandara Giri. Bintaran berkembang karena faktor kedekatan dengan Loji Kecil. Sekitar tahun 1930an, Bintaran menjadi pemukiman Indische dengan rumah - rumah Belanda, gereja, bahkan penjara. Orang Belanda yang tinggal di Bintaran umumnya merupakan opsir dan pegawai pabrik gula.
Menapaki jalan di Bintaran merupakan perjalanan dengan mesin waktu dimana anda akan melihat bangunan Ndalem Mandara Giri yang seperti perpaduan antara Jawa dan Belanda. Ada juga Gedung Sasmitaloka Jenderal Soedirman yang pernah digunakan sebagai kediaman pejabat keuangan Puro Pakualam VII yakni Wijnschenk, lalu menjadi rumah dinas Jenderal Soedirman. Bintaran juga memiliki gereja yakni Gereja Santo Yusuf yang berdiri pada tahun 1931. Rumah – rumah ala Belanda juga berjejer dengan cantik, mengingatkan anda pada situasi kawasan ini puluhan tahun lalu. Anda bisa berkeliling Bintaran tanpa dipungut biaya karena merupakan kawasan.
Kawasan Bintaran terletak di Bintaran, Yogyakarta.