Selagi berada di Yogyakarta, tidak ada salahnya jika anda menyambangi tempat ibadah. Yogyakarta adalah kota yang sudah lama berkembang, jadi tidaklah heran jika di kota yang terkenal dengan sebutan kota gudeg ini anda bisa mendapati wisata tempat ibadah, salah satunya adalah ke Masjid Taqwa Wonokromo.
Masjid yang satu ini bukan hanya sekedar tempat ibadah, melainkan juga bangunan penuh sejarah. Apa yang membuat Masjid Taqwa Wonokromo begitu spesial? Alasan utama yakni masjid ini merupakan salah satu dari 5 Masjid Pathok Negara Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Masjid ini memiliki luas bangunan 420 m2 dan sekarang jadi 750 m2, dengan srambi, ruang perpustakaan dan halaman seluas 4 hektar.
Sejarah Masjid Taqwa Wonokromo dimulai dari Kyai Muhammad Fakih, kakak ipar dari Sultan Hamengkubuwono X yang diangkat sebagai Pathok dan mendapat sebidang tanah. Aslinya, bangunan masjid ini berbentuk kerucut dengan bangunan terbuat dari bambu, atap dari welit buatan Kyai Muhammad Fakih sendiri, dan dinding dari gedhek. Lama kelamaan, masjid ini pun direnovasi dan berganti bentuk.
Yang menarik dari Masjid Taqwa Wonokromo adalah tradisi untuk menghukum mereka yang salah membunyikan beduk dengan menceburkannya ke kolam, bunyi beduk dan kentongan yang khas khususnya untuk menghormati hari Jumat, serta azan limo dimana kelima petugas untuk masing - masing sholat berkumpul dan mengumandangkan azan untuk sholat Jumat secara bersama - sama.
Masjid yang satu ini terletak di daerah Wonokromo Pleret, Bantul, Yogyakarta.